Minggu, 05 Juni 2016

Teruntuk yang Dikenang

Selamat Malam, Bintang...

Malam ini aku terpaku pada suasana. Suasana yang mengembalikan pada perasaan dulu. Perasaan ada keakuan rasa yang melebur di hati. Aku malu pada hujan yang selalu menyampaikan rindu pada bumi dengan sakitnya jatuh. Aku malu pada pelangi yang menyampaikan rindu pada langit dengan keindahan warnanya. Sedangnkan aku hanya bisa menyampaikan rindu dengan padamnya kata "enggan bersuara tapi nyata adanya"...

Rinduku tak seperti angin, yang datang lalu pergi...
Rinduku seperti matahari, selalu berusaha bersinar meski awan gelap datang...

Kamu... seperti Bintang. Kerlipannya bagai mata yang meyampaikan pesan "Aku selalu ada setiap malam menemani Bulan, walau terkadang kerlipku tak terlihat dan padam"
Kamu... seperti Bintang, terlalu banyak yang menginginkanmu namun sulit untuk di raih

Terima kasih atas kasih yang dulu pernah singgah. Terima kasih telah menjadi sebab aku tersenyum. Terima Kasih telah menjadi orang terhebat. Terima kasih telah mejadi obat rindu..

Tetaplah menjadi Senyumku...
Tetaplah menjadi Orang Hebat...
Tetaplah menjadi Perindu...
Tetaplah menjadi Bintangku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar