Kita baca dulu yuk percakapan antar manusia ini. Gimana sih pandangan ISLAM dalam hal pacaran? Terutama untuk kalian yang sedang menikmati masa puber. Pasti kata CINTA dan PACARAN melekat banget tuh hehe.. Yuukkk chekhidoootttt ^^ --------
A : "Emang pacaran dalam islam nggak boleh, ya?"
B : "Iya, Rasulullah SAW. melarang segala jenis khalwat yan...g bukan mahram. Termasuk PACARAN."
A : "Walaupun beda negara? LDR gitu?"
B : "Mau beda negara, mau beda alam, mau beda dunia, mau LDR, mau tetangga, tetep aja HARAM!."
A : "Kan pacarannya nggak ngapa-ngapain?"
B : "Nggak ngapa-ngapain aja udah maksiat dan dapet dosa, rugi kan? Mendingan nggak usah deh!."
A : "Tapi kan kita punya perasaan..."
B : "So? Harus bilang WOW gitu? Punya perasaan nggak buat kamu boleh melanggar hukum ALLAH yang kasih kamu perasaan."
A : "Kalo pacarannya bikin positif?"
B : "Positif hamil maksudnya?"
A : "Hehehe.. Jangan su'udzhan. Maksudnya bersamanya bikin rajin shalat getoooo..."
B : "Shalatmu untuk ALLAH atau untuk pacar? Pernah denger IKHLAS?"
A : "Nggak, maksudnya kalo gegara dia kita rajin shalat. Dia kan jadi ber-amar ma'ruf."
B : "Halah, DUSTA! Mana ada kema'rufan dalam membangkang aturan ALLAH."
A : "Kalo orang tua kita udah restui kita pacaran?"
B : "Mau orang tua yang kasih restu, mau orang utan yang kash restu, tetep aja pacaran MAKSIAT."
A : "Katanya ridha ALLAH kan bersama ridha orang tua?"
B : "NGAWUR POOL!!! Dalam ketaatan kepada ALLAH betul... Lha, dalam MAKSIAT? Masa orang tua lebih tau dari pada ALLAH?"
A : "Jadi, nggak boleh nih? Kalau dikit aja, gimana?"
B : "EEE... PAKE NAWAR. Emang ini toko besi kulakan?"
A : "Terus solusinya gimana? Kan ALLAH ciptakan rasa cinta?"
B : " Ya MENIKAH. Itu solusidan baru namanya serius."
A : "Yaaa.... Saya kan masih belum cukup umur?"
B : "Sudah tau belum cukup umur dan belum niat nikah, kenapa malah mulai PACARAN?"
A : "Pacaran kan enak, nikmat..."
B : "Iya, nikmat bagi lelaki. Bagi wanita penyesalan penuh air mata nanti."
A : "Pacar saya udah bilang dia serius sih, 6 tahun lagi baru dia lamar saya."
B : "Itu mah nggak serius, sama aja teken kontrak untuk hidup sengsara 6 tahun ke depan."
A : "Pacar saya bilang nunggu sampe punya rumah, baru lamar..."
B : "Itu agen properti atau calon suami? Nggak serius banget sih?"
A : "Pacar saya bilang, nikahnya nanti kalau udah cukup duit."
B : "Alasan klise. Itulah yang cowok katakan untuk tunjukkan betapa dia miskin komitmen."
A : "Pacar saya bilang mau nikah, tapi nunggu saudaranya nikah dulu."
B : "Ya, putus aja dulu! Tunda aja hubungannya sampe saudaranya nikah."
A : "Pacar saya bilang, dia siap, tapi nunggu lulus."
B : "Alasan yang paling menunjukkan ketidakseriusan. Nggak siap itu namanya."
A : "Pacar saya siap ketemu orang tua sekarang juga, tapi saya yang belum siap."
B : "CAPE DEH!"
A : "Ya udah kakak-adik aja ya?"
B : " Wkwkwk... Maksa banget sih. Mau maksiat? Giliran suruh shalat aja banyak alasan. Mau kakak-adik, tante-om, engkong-cucu, maksiat ya MAKSIAT."
A : "Terus yang serius itu yang gimana?"
B : "Yang berani datangi walimu, dapat restu walimu, dan menikahimu segera."
A : "Iya ya.. Ya udah. Saya udah putusin pacar. Dia mau bunuh diri katanya."
B : "Tuh. Tau kan mental lelaki pacaran. Dikit-dikit ngancem. Suruh nguras laut aja lelaki begitu!"
Gimana nih percakapan antar dua manusia itu? Cukup membantukah untuk kalian kaum Muslim dan Muslimah? Mungkin ada sisi positifnya dalam pacaran itu. Tapi lebih banyak lagi sisi negatifnya. Coba kalian tela'ah lebih dalam lagi. Semoga bermanfaat ^_^
Referensi "Udah Putusin Aja! - Felix Y Siauw"
A : "Emang pacaran dalam islam nggak boleh, ya?"
B : "Iya, Rasulullah SAW. melarang segala jenis khalwat yan...g bukan mahram. Termasuk PACARAN."
A : "Walaupun beda negara? LDR gitu?"
B : "Mau beda negara, mau beda alam, mau beda dunia, mau LDR, mau tetangga, tetep aja HARAM!."
A : "Kan pacarannya nggak ngapa-ngapain?"
B : "Nggak ngapa-ngapain aja udah maksiat dan dapet dosa, rugi kan? Mendingan nggak usah deh!."
A : "Tapi kan kita punya perasaan..."
B : "So? Harus bilang WOW gitu? Punya perasaan nggak buat kamu boleh melanggar hukum ALLAH yang kasih kamu perasaan."
A : "Kalo pacarannya bikin positif?"
B : "Positif hamil maksudnya?"
A : "Hehehe.. Jangan su'udzhan. Maksudnya bersamanya bikin rajin shalat getoooo..."
B : "Shalatmu untuk ALLAH atau untuk pacar? Pernah denger IKHLAS?"
A : "Nggak, maksudnya kalo gegara dia kita rajin shalat. Dia kan jadi ber-amar ma'ruf."
B : "Halah, DUSTA! Mana ada kema'rufan dalam membangkang aturan ALLAH."
A : "Kalo orang tua kita udah restui kita pacaran?"
B : "Mau orang tua yang kasih restu, mau orang utan yang kash restu, tetep aja pacaran MAKSIAT."
A : "Katanya ridha ALLAH kan bersama ridha orang tua?"
B : "NGAWUR POOL!!! Dalam ketaatan kepada ALLAH betul... Lha, dalam MAKSIAT? Masa orang tua lebih tau dari pada ALLAH?"
A : "Jadi, nggak boleh nih? Kalau dikit aja, gimana?"
B : "EEE... PAKE NAWAR. Emang ini toko besi kulakan?"
A : "Terus solusinya gimana? Kan ALLAH ciptakan rasa cinta?"
B : " Ya MENIKAH. Itu solusidan baru namanya serius."
A : "Yaaa.... Saya kan masih belum cukup umur?"
B : "Sudah tau belum cukup umur dan belum niat nikah, kenapa malah mulai PACARAN?"
A : "Pacaran kan enak, nikmat..."
B : "Iya, nikmat bagi lelaki. Bagi wanita penyesalan penuh air mata nanti."
A : "Pacar saya udah bilang dia serius sih, 6 tahun lagi baru dia lamar saya."
B : "Itu mah nggak serius, sama aja teken kontrak untuk hidup sengsara 6 tahun ke depan."
A : "Pacar saya bilang nunggu sampe punya rumah, baru lamar..."
B : "Itu agen properti atau calon suami? Nggak serius banget sih?"
A : "Pacar saya bilang, nikahnya nanti kalau udah cukup duit."
B : "Alasan klise. Itulah yang cowok katakan untuk tunjukkan betapa dia miskin komitmen."
A : "Pacar saya bilang mau nikah, tapi nunggu saudaranya nikah dulu."
B : "Ya, putus aja dulu! Tunda aja hubungannya sampe saudaranya nikah."
A : "Pacar saya bilang, dia siap, tapi nunggu lulus."
B : "Alasan yang paling menunjukkan ketidakseriusan. Nggak siap itu namanya."
A : "Pacar saya siap ketemu orang tua sekarang juga, tapi saya yang belum siap."
B : "CAPE DEH!"
A : "Ya udah kakak-adik aja ya?"
B : " Wkwkwk... Maksa banget sih. Mau maksiat? Giliran suruh shalat aja banyak alasan. Mau kakak-adik, tante-om, engkong-cucu, maksiat ya MAKSIAT."
A : "Terus yang serius itu yang gimana?"
B : "Yang berani datangi walimu, dapat restu walimu, dan menikahimu segera."
A : "Iya ya.. Ya udah. Saya udah putusin pacar. Dia mau bunuh diri katanya."
B : "Tuh. Tau kan mental lelaki pacaran. Dikit-dikit ngancem. Suruh nguras laut aja lelaki begitu!"
Gimana nih percakapan antar dua manusia itu? Cukup membantukah untuk kalian kaum Muslim dan Muslimah? Mungkin ada sisi positifnya dalam pacaran itu. Tapi lebih banyak lagi sisi negatifnya. Coba kalian tela'ah lebih dalam lagi. Semoga bermanfaat ^_^
Referensi "Udah Putusin Aja! - Felix Y Siauw"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar