Assalamu’alaikum sahabat.. Nggak sengaja baca sebuah blog, bisa dijadikan sebuah renungan nih… hehe… monggo di baca.. *_*
Jilbab kamu syar’i gak?
Dahi saya berkerut seketika, kalau mau ikutan berkerut baca deh kotak di bawah ini :see? udah berkerut kah dahi kalian?Itu cuplikan konsultasi yang ada di Republika online, yang di asuh oleh Hijabers Community. Itu looooh komunitas perempuan-perempuan yang lagi IN banget! Yang model jilbabnya beda dengan model-model biasanya, yang suka di lilit-lilit, yang jilbabnya double-double dengan berbagai warna dan asesoris, tau kan?Pertanyaan sekompleks itu cuman di jawab sesingkat itu. wohooooo! rasa-rasanya pengen ngasih buku fiqh akhwat. Beberapa komen yang muncul meng-sangsikan jawaban tersebut. Mana dalilnya? Qur’an surat berapa? hadist riwayat siapa? Biasa.. orang Indonesia pengennya jawaban yang lengkap dan mendetails. Sama seperti saya, lah kok ya di jawab ‘hanya’ segitunya. Kalau lagi kompre, bisa-bisa langsung di kasih C bahkan D itu sama Dosen pengujinya, dan bikin malu Dosen pembimbingnya. Selama ini belajar apa?Balik lagi ke pertanyaan itu ya. Sebenernya ada tiga segmen yang ditanyakan loh : 1. berpenampilan, 2. bersikap, 3. bertutur kata. Pengennya di bahas satu-satu, tapi bisa jadi saya copy-paste satu buku yang halamannya ribuan itu, hehe. Saya bahas tentang jilbabnya aja ya. Kompilasi dari beberapa ayat alquran, hadist, dan pengalaman saya sebagai seorang muslimah—
Tahun 2000, saat kelulusan SD, saya main ke rumah guru ngaji saya. Namanya Teh Wiwin (yang alumni STAN juga). Saya masih ingat betul apa pesannya :Barakallah ya cha.. udah lulus SD, semoga bisa masuk ke SMP favorit. Nanti kalau masuk SMP, pakaiannya harus rapih ya. Pakai JilbabGak ngerti deh, apa jadinya kalau saya gak langsung pakai jilbab saat SMP itu. Emang sih pas SD saya seringkali pakai jilbab, tapi yaa tetep roknya se-lutut. SMP itu benar-benar mulai berjilbab full. dari atas sampai bawah. Saya gak ngerti, gimana ceritanya kalau saat itu saya membantah. Kapan lagi pakai jilbabnya? Sementara masa-masa SMP dan SMA (apalagi pas kuliah) itu masa-masanya nge-gaya. Eh beneran deh, model baju, celana, rok, gaya rambut selalu dinamis. Setiap saat gonta-ganti, dan selalu terlihat keren dimata para ABG *termasuk saya. Tapi alhamdulillah, saya jadi gak terlalu memikirkannya karna sudah berjilbab. Mau gaya apa lagi? Jilbab + Baju Panjang + Rok/Celana Panjang. Segimana-pun di gaya, ya tetep aja sebegitunya *waktu itu belum ada Hijabers community yaKalau katanya berjilbab itu hidayah, saya rasa saya termasuk yang prosesya sangat mudah. Guru ngaji nyuruh, saya nurut. simple, kan? Waktu itu saya di kasih tau secara sederhana, Wanita Islam itu wajib menutup auratnya secara utuh, sesuai dengan syariat. Wajibnya setara dengan sholat, zakat, puasa. Jadi kalau gak sholat itu dosa, secara sederhana saya mendefinisikannya : gak pakai jilbab juga dosa.Saya tanya ke Abang :Kenapa si Bunga gak pakai jilbab? kan udah gede, katanya perempuan Islam wajib pakai jilbab kalau udah gede?
si Abang jawab gini :Katanya belum dapat hidayah. Padahal Hidayah itu sama seperti rezeki, kalau gak di cari, gak di jemput, ya gak akan dapat. Banyak kan perempuan sekarang, kalau ditanya kenapa belum pakai jilbab nge-jawabnya se-sederhana itu : belum dapat hidayah.Iya, kadang saya juga suka mikir : apa susahnya sih pakai jilbab? mereka mikir apa ya sampai memutuskan untuk belum berjilbab? tapi kata si Teteh itu pikiran egois, gak boleh.Bukannya sudah sangat jelas ya dalil-dalilnya :
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, ….’ [Qs. an-Nûr : 31]
‘Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu mereka tidak diganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’ [Qs. al-Ahzab : 59]
hm.. kadang kalau berhenti ngaji pas di surat al’araf, trus ketemu dengan ayat ini :‘Hai anak Adam, Sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan dan pakaian takwa itulah yang paling baik.’ [Qs. al-A'raaf 26]
Nah kan, salah satu yang membedakan manusia dengan hewan itu ya di atas itu : pakaian. Ngeri aja gitu, kalau kita ngaku manusia tapi tidak berpakaian sesuai syariat Islam ; menutup auratmu. Masih kurang yakin kalau menutup aurat itu wajib? nih, di kasih hadistnya :Hadis riwayat Aisyah r.a, bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasulullah dengan pakaian yang tipis, lantas Rasulullah berpaling darinya dan berkata, “Hai Asma, sesungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil balig) maka tidak ada yang layak terlihat kecuali ini,” sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan. (HR Abu Daud dan Baihaqi)masih ada yang ragu dengan kewajiban menutup aurat?‘Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya. Maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata [Qs.Al-Ahzab: 36]
—Beberapa waktu ini saya ganti model jilbab, #eaaaaaa #ababildetected. eits eits, gak gitu sih sebenernya. Awalnya saya biasa ke kantor pakai jilbab ‘paris’ dengan topi ‘ciput’ untuk peyanggahnya. ngerti kan ya?Nah, untuk perawatan ciput seperti ini adalah di cuci dengan hanya mengucek-kucek ringan saja, dan setelah kering JANGAN DI SETRIKA! karna nanti ujungnya akan menjadi lancip, dan jadi jelek untuk membentuk lengkungan jilbab segi-empatmu. Kira-kira saya punya 10 buah ciput seperti ini. Sayang sejuta sayang, saya selalu lupa bilang sama si mbak yang bantu-bantu di kotsan untuk gak nyetrika ciputnya. Sampai saya sadar, ternyata ke-10 ciputnya sudah berujung runcing. Alhamdulillah saya punya ciput model lain, itu loh ciput arab dan ciput maroko.karna memang saya belum pernah menggunakannya di kantor (kalau di luar kantor sih beberapa kali sudah pernah pakai) jadilah beberapa orang kantor berkomentar. Dari mulai yang bilang saya tambah cantik *hueks* sampai tanya : mau ondangan dimana? *whaha* Karena (lagi) bentuk wajah saya ini unik, jadi kalau pakai ciput model ini dengan style jilbab seperti saat memakai ciput biasa akan terasa, hm… mari katakan : aneh. Jadilah, saya juntaikan di salah satu sisinya, di lilit sedikit di sebelah kanan, di bawah bahu di kasih broche atau saya bentuk bunga gak jelas. Yaaa, pokoknya gitu deh. Memang terdengar ribet, tapi asli deh : kalau pakai jilbab dengan ciput biasa saya menghabiskan 5 menit di depan cermin, kalau dengan ciput arab ini cuman beda 2 menit, jadi 7 menit gtada yang komen seperti ini ;deeeeeuuh, icha sekarang GAYA!whehe, padahal dari dulu juga saya mah gaya loh *lemparcentong.Lalu ada yang bertanya :apa syar’i jilbab seperti itu cha?Hem.. mari kita bahas sedikit syarat-syarat jilbab yang syar’i yaaaaa (sekalian pakaian muslimah juga deh), biar tiada dusta di antara kita
1. Menutupi seluruh tubuh selain yang dikecualikan (an-Nur : 31)
2. Tidak ketat sehingga menggambarkan bentuk tubuh“Wahai Asma’ ! Sesungguhnya aku memandang buruk perilaku kaum wanita yang memakai pakaian yang dapat menggambarkan tubuhnya…” (Dikeluarkan Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah dan Baihaqi)
3. Kainnya Harus Tebal, danTtidak Tembus Pandang Sehingga Tidak Nampak Kulit Tubuh.“ Dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat, yaitu : Suatu kaum yang memiliki cambuk, seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita yang berpakaian tetapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk onta yang miring, wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan ini dan ini (jauhnya).” (HR. Muslim)
4. Tidak menyerupai pakaian laki-laki.“Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam melaknat pria yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian pria” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Hakim dan Ahmad dengan sanad shohih)
5. Tidak menyerupai pakaian wanita kafir. *eh sering liat gak, wanita berjilbab seperti biarawati gereja gt? serem ya?ada yang mau nambahin ga? Kadang kalau ditanya jilbab (dan pakaian) yang syari itu seperti apa, maka dengan sederhana saya akan jawab :saat kamu pakai pakaian dan jilbabmu, kamu bisa kapan-pun SHOLAT!!udah titik. gitu aja. bisa gak kamu sholat dengan pakaian dan jilbab seperti itu? karna kan syarat sah nya sholat itu tertutup aurat, sama toh dengan syarat pakaian/hijab nya seorang muslimah.
Pakai legging aja, trus kaos lengan panjang aja, syar’i gak?maka akan saya jawab :kamu berani gak sholat dengan pakaian+jilbab seperti itu? gampang kankalau ada yang tanya lagi :Jilbab pendek *tidak menutupi dada* syar’i gak?maka, jawaban saya tetep sama kok :Bisa sholat kah dengan pakaian+jilbab pendeknya itu?maka akan dengan sendirinya untuk melengkapi batasan-batasan apa saja yang harus tertutupi atau dibiarkan terbuka : pakai kaos kaki wajib? jawab sendiri, pakai manset untuk menutupi sebagian tangan *yang kadang bagian lengan dari sebuah baju akan naik-naik membuka bagian lengan kita* wajib juga ga? jawab sendiriNaaaaaah, dengan variasi jilbab saya yang sedikit berubah itu saya akan tanya diri saya sendiri : bisa sholat kah? insyaallah bisaYuk ah, benahi hati, benahi diri, untuk kebahagiaan hakiki
Semoga bermanfaat sahabat ^_^
#JanganJadiMuslimahNyebelin