Masih dengan
orang yang sama dengan rasa yang sama ATAU dengan rasa yang sama tapi lain
orang? Teka-teki bukan?
Sekarang aku paham apa rasanya
mengagumi dan dikagumi. Kau pilih yang mana?
Ada seutas
senyum yang berbeda lekuk. Dari lekuk itu kau bisa tau dengan siapa senyum itu
kau berikan. Dulu aku dikagumi dan mengagumi. Kita saling mengagumi. Indah bukan?
Tapi apa kau
tahu rasanya kehilangan orang yang saling mengagumi dan mengasihi? Berat! Sama
seperti rindu ini. Rindu ini Berat. Kau tahu? Aku Rindu :’)
Tapi aku bisa
apa? Hanya kenangan memori yang tersisa. Bahkan setiap rindu ini menyapa , aku
hanya bisa melihat malam. Karena di malam itu, kau pernah berkata kalau “Bulan
tak pernah sendiri. Ada Bintang disana yang selalu menemani”. Bulan itu Kamu.
Bintang itu Aku. Malam itu KITA. Sebut saja demikian..
Kau bilang “Aku
tak pernah sendiri, ada kamu disini. Dihati J”. Aku tersenyum. Tapi itu dulu. Sekarang? Kita sudah
tak berada pada lintasan yang sejajar. Tapi setidaknya kamu pernah bilang “Jarak
dimana pun kita. Tetap kita pada satu atap. Yaitu Langit”. Sejenak aku merasa
tenang kita masih SATU. Walau pengertian satu itu sesungguhnya sangat luas.
Sekarang aku
paham kehilangan yang dulu “saling” kini menjadi “masing”. Masing-masing kita
berjalan. Aku ya aku. Kamu ya kamu. Berbeda dengan dulu. Aku Kamu ya Kita.