Jumat, 26 September 2014

Trouble

          Hari ini, Kejadian ini. Masalah ini. Mungkin bisa di ambil pelajaran buat mengkoreksi diri bagi anda-anda dan juga saya. Bisa di ambil contoh dari sifat-sifat kita yang baru sebulan saling mengenal. Jangan terlalu percaya dan jangan terlalu gamblang cerita ini itu. Apalagi yang mungkin bersifat pribadi. Ada batasannya. Walaupun sudah terlanjur terjadi salah faham, tolong selesaikan secara baik-baik. Seperti kata pepatah penyesalan memang selalu datang di akhir waktu.

          Posisi saya disini tidak memihak di salah satu pihak. Saya disini hanya mencoba membantu mencari titik terang dan mencoba membuat seseorang membuka mata agar tau mana teman yang baik tanpa ada sedikit pun pemanfaatan dan mana teman yang dekat hanya karena ingin cari tau sesuatu.

          Kamu terlalu polos cantik. Sampai-sampai mau diperlakukan apa saja. Kamu terlalu baik untuk di perlakukan dengan mereka seperti itu. Kamu anggap mereka teman baik. Tapi apa teman baik tega menertawakan temannya yang di permainkan? di corat-coret? Teman baik bukan seperti itu cantik. Walaupun kamu bilang itu hanya bercanda. Tapi candaan itu sudah kelewat batas. Saya disini bukan secara gamblang bahwa dia tidak baik. Bukan. Dia baik, asik. Tapi penyampaian, penyesuaian, tingkah laku dia sangat salah. Egois.

          Satu lagi untuk anda. Ya mungkin anda sudah mendengar kata-kata saya. Omelan saya karena perbuatan anda salah. Walaupun kita dekat sebagai teman baik. Teman saling berbagi. Saya tidak pernah menapis bahwa anda juga salah. Saya bukan tipe teman yang main di belakang. Kalau anda salah ya saya bilang salah. Saya tak pernah membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar. Tolong lah jangan terlalu di butakan oleh cinta. Jangan hanya karena cinta teman baik anda jadi korban. Boleh anda menyukai seseorang tapi tolong jangan semua apa yang kita ceritakan di sampaikan kepada si cantik. Dan tolong setiap ada masalah, jangan pernah selangkah pun untuk lari dari masalah itu. Karena itu semua tidak akan berakhir. Yang ada hanya kegelisahan yang tampak membayangi. Berusahalah bersikap santai, biasa saja. Jangan menampakkan jika anda sedang ada masalah. Itu malah hanya membuat orang-orang curiga dan menjadi tau titik masalahnya.

          Mungkin masalah ini belum selesai entah sampai kapan. Namun semoga masalah hari ini bisa jadi koreksi diri agar di kemudian hari kita bisa berhati-hati dalam memilih teman, dan terutama jangan sampai buta karena cinta. Cukup di jadikan pelajaran dan contoh saja. Wassalam~

Mungkin

Aku berharap tak pernah bertemu denganmu
Supaya aku tak perlu menginginkanmu
Memikirkanmu dalam lamunku
Supaya aku tak mencarimu setiap kali aku rindu...
Supaya aku tak punya alasan untuk mencintaimu
Tapi...
Kalau aku benar-benar tak pernah bertemu denganmu
Mungkin aku tak akan pernah tahu seperti apa rasanya sungguh-sungguh mencintai... ^_^

Kamis, 25 September 2014

Rindu

Rindu...
Penyakit yang tidak bisa disembuhkan oleh dokter kecuali dengan bertemu.
Rindu...
Perasaannya yang sulit dikendalikan
Tidak mengenal batas
Ia ada mengekal di setiap desah nafas, jarak dan waktu tidak bisa membunuh rindu.
Dengan cinta-Nya, rindu akan bekerja.
Bertahan dengan sebuah do'a.

Rinduku tak pernah mengada-ada
Ia tercipta karena ulahmu
Ia terlahir karena kehadiranmu
Maka aku mohon
Jangan kecewakan rinduku
Dan juga ...
AKU

Rindu terkadang mencabik pertahanan
Keegoisan membelenggu
Tapi terkadang rindu tak segan menyalak
Meminta untuk dipertemukan

Rindu menyembul di saat yang tak tepat
Kepada sesiapa dan seketika itu juga

Aku ingin rinduku bertempias
Dan ada kamu yang menangkapnya
Di sini..

Cinta Selalu Ada

Maaf dan terima kasih atas segala cinta yang tak pernah luput kau beri.
Pertemuan denganmu adalah sebuah hal yang selalu kutunggu dari dulu semenjak kepergianmu.
Tentangmu, tentang waktu, dan segala tungguku.
Aku masih, mencintaimu
Dengan sukarela, tanpa diminta...

Terkadang cinta begitu saja mendekap manusia
Meski kita menahan nafas untuk tak mengungkapkannya
Tapi hati menerkam dada kita untuk mengatakannya
Cinta tak peduli...
Kepada siapa...
Dan untuk siapa...

Cinta tak butuh selalu bertemu, tapi ia menyimpan memori di dalamnya
Jika kebersamaan menyakitkan, lebih baik berpisah tapi saling merindukan
Jika seia tapi saling menikam, lebih baik berjauhan tapi saling menjaga hubungan
Aku tak pernah merebut apa yang kau punya
Aku tak pernah ingin mengubah apa yang sudah tercipta
Kau berhak percaya, kau juga berhak tidak mengindahkan

Satu hal yang kau lupa
Cinta selalu ada
Saat kau inginkan atau tidak kehadirannya

Semoga cinta selalu mendekapmu erat
Seperti doa-doaku yang tak pernah lelah berharap

Cinta tetaplah disini...
Memadu padankan hati...
Menua berdua...
Merenta bersama...

Sabtu, 20 September 2014

Candu Cintamu

Ketika cinta tumbuh dalam kejauhan dan berubah menjadi kerinduan yang menjelma setiap detiknya malam. Bahkan tak pernah sedikit pun rasa rindu itu menguap. Terlebih ketika kita jarang bertemu lagi setiap harinya. Bahkan setiap pekan. Atau setiap bulan? Entahlah. Rasa rindu itu semakin memuncak dan menumpahkan segalanya yang ada di hati melewati butir-butir air yang jatuh melewati pipi. Menangis? Ya aku pun tak tahan lagi harus berkata apa.Tak tau lagi apa yang harus aku lakukan untuk meluapkan rasa kerinduanku selama ini selain dengan menangis. Tak ada cara lain selain menangis. Aku tau ini sangat berlebih. Tapi ini lah kenyataannya. Semakin lama aku bersikeras untuk melupakanmu. Semakin sulit aku melupakanmu..

Apakah kau tau? Bahwa aku... aku sangat ..  sangat mengagumimu? Ah kau pasti tak tau dan tak akan pernah tau bahwa aku mengagumimu. Ah bukan. Kini rasa kagum itu telah berubah seiring berjalannya waktu. Rasa ini bukan hanya sekedar mengagumi saja, kini telah lebih dari sekedar mengagumi. Oh tidak. Aku tidak waras. Apa aku..menyukaimu? Menyukai seseorang itu hal yang wajar. Tapi kenapa harus kau yang aku sukai? Kenapa bukan orang lain yang lebih pantas. Memang cinta itu bisa muncul kapan saja dan dimana saja. Tak pernah memandang siapa dia dan siapa aku. Tapi.... kenapa cinta itu harus muncul di saat yang tidak tepat? Saat dimana hatimu sudah ada yang memiliki. Oh dear.. Haruskah aku mencintai seseorang yang telah memiliki tambatan hati? Haruskah aku mencintai seseorang yang telah memiliki kekasih? Dan haruskah aku mencintai seseorang yang dengan sedikit kemungkinan bisa membalas cintaku? Terlalu banyak yang terluka dari pertanyaan itu. Sungguh...

Dimana aku harus menyembunyikannya? Menyembunyikan kesedihan dan melihat kenyataan bahwa kau sudah dengan dia. Ah itu sulit. Sungguh. Sebagian hatiku merasa tidak terima. Rasanya hatiku seperti dicabik-cabik kasar oleh tangan dengan kuku runcing. Tapi ini lah "cinta". Rasa cinta itu menganak menjadi rindu, cemburu dan candu. Pertemuan denganmu adalah sebuah hal yang selalu kutunggu dari dulu semenjak aku lulus. Tentangmu, tentang waktu dan segala tungguku. Aku masih mencintaimu. Dengan sukarela. Tanpa diminta... :)